PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara agraris dengan
kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian yang sangat
beragam. Kondisi ini selayaknya membuka mata kita betapa besarnya
peluang usaha yang dapat kita upayakan di bidang ini. Didorong pula
dengan adanya krisis global saat ini, bidang pertanian memberikan
peluang yang sangat baik untuk menghasilkan wirausahawan – wirausahawan
baru yang sejatinya dapat menekan angka pengangguran dengan terbukanya
lapangan kerja baru. Lebih dari itu cita-cita untuk mewujudkan
masyarakat mandiri menjadi hal yang sangat mungkin untuk dicapai. Salah
satu usaha pertanian saat ini yang sangat prospektif dan potensial yaitu
usaha budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
Beberapa pertimbangannya antara lain :
- Daya serap pasar sangat tinggi dan semakin meningkat
- Bahan baku mudah diperoleh dan murah
- Kebutuhan skill tidak begitu tinggi
- Belum banyaknya petani jamur tiram
- Tidak memerlukan lahan yang luas
- Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi.
SEKILAS TENTANG JAMUR TIRAM
Jamur tiram dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus.
Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak
cekung dan berwarna putih hingga krem. Tubuh buah memiliki batang yang
berada di pinggir (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.
Ukuran dan warna tudungnya pun bervariasi, tergantung dari jenisnya.
Jamur tiram termasuk organisme yang bersifat saprofit yaitu hidup pada
bahan organik yang sudah mati seperti kayu lapuk. Jamur tiram yang
tumbuh di daerah dingin biasanya tudungnya lebih tebal dibandingkan
dengan yang tumbuh di suhu yang lebih panas. Spora jamur tiram berbentuk
elips dengan ukuran 9 x 4,5 µm (µm = 0.001 mm).
Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu
jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan
jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling
disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur
tiram putih. Jamur tiram putih memiliki ciri warna tudungnya putih susu
sampai putih kekuningan dengan garis tengah 5-25 cm.
Kerajaan : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram
Kandungan Nutrisi Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan salah satu jenis
jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi seperti protein,
karbohidrat, lemak, fosfor, besi, thiamin, dan riboflavin yang lebih
tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya sehingga sangat baik
untuk dikonsumsi manusia. 72% lemak dalam jamur tiram merupakan asam
lemak tidak jenuh, sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita
kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid
lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin
di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram
mengandung 9 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia yaitu
lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin
dan fenil alanin.
kandungan
|
Dalam gram
|
Protein
Serat
Lemak
Abu
Karbohidrat
Kalori
Kalsium
Zat besi
Fosfor
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin C
Niacin
|
13,8
3,5
1,41
3,6
61,7
0,41
32,9
4,1
0,31
0,12
0,64
5
7,8
|
Sumber FAO 1992
Bila dibandingkan dengan daging ayam
yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemak 25 gram namun karbohidrat 0,0
gram maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkap. Selain itu
Jamur tiram memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan
bahan makanan lain seperti jamur merang, jamur kuping, daging sapi,
bayam, kentang, kubis, seledri, buncis dll. Jamur tiram memiliki
kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi tetapi rendah lemak.
Jamur tiram juga bermanfaat dalam
pengobatan seperti menurunkan kolesterol darah. Konsumsi jamur tiram
selama 3 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 40%. Selain itu
jamur tiram juga dapat menyembuhkan hipertensi, mencegah penyakit
diabetes mellitus, mempercepat pengeringan luka pada permukaan tubuh,
menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, serta mencegah penyakit tumor
atau kanker, kelenjar gondok, influenza, sekaligus memperlancar buang
air besar.
Jamur mengubah selulosa menjadi
polisakarida yang bebas kolesterol sehingga orang yang mengkonsumsinya
terhindar dari resiko terkena serangan stroke.
Pertumbuhan jamur tiram akan optimal
apabila kebutuhan hidupnya terpenuhi baik dari segi nutrisi maupun
lingkungannya seperti suhu, kelembapan, aerasi, pH/keasaman, cahaya,
serta kandungan air.
Budidaya jamur tiram dapat tumbuh
optimal sepanjang tahun di dataran yang letaknya antara 400m – 800m di
atas permukaan laut (dpl). Sedangkan di daerah dataran rendah biasanya
pertumbuhan jamur tiram tidak begitu baik. Hal ini dapat disiasati
dengan membuat rumah jamur (kumbung) di tempat yang teduh dekat dengan
pepohonan besar sehingga kelembapan nya cukup tinggi.
Kisaran suhu untuk pertumbuhan jamur
tiram adalah 15˚C hingga 30˚C. Untuk pertumbuhan optimum miselium
diperlukan suhu sekitar 22˚C – 28˚C. Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh
buah diperlukan suhu lebih rendah sekitar 20˚C – 26˚C. Untuk mengetahui
secara pasti kondisi suhu ruangan dapat digunakan thermometer.
Sebagaimana halnya jamur lain, faktor
kelembapan tinggi merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam
budidaya jamur tiram. Kelembapan udara sangat berpengaruh pada
pertumbuhan jamur tiram. Pada pembentukan miselium diperlukan kelembapan
relatif 70% – 80%. Sedangkan saat pembentukan tubuh buah diperlukan
kelembapan sekitar 80% – 90%. Meski demikian jamur tiram cukup toleran
terhadap kelembapan 60 – 70 %.
Cara yang paling tepat untuk memastikan tingkat kelembapan ini ialah dengan menggunakan higrometer.Aerasi
Proses aerasi merupakan hal yang juga
vital dalam pertumbuhan jamur tiram. Jamur tiram seperti halnya jamur
pada umumnya memerlukan kadar oksigen lebih tinggi pada saat pembentukan
tubuh buah dibandingkan pembentukan miselium (tahap vegetatif)
pH ideal untuk pertumbuhan miselium dan
tubuh buah yaitu antara 4 sampai 6. Untuk mengukur secara tepat derajat
keasaman atau kebasaan dapat menggunakan pH meter atau kertas lakmus.
Kadar air substrat/media untuk
pertumbuhan vegetatif tergantung jenis media yang dipakai. Untuk media
kayu utuh kadar air optimum adalah 45-60% sedangkan dengan media serbuk
gergajian diperlukan kadar air 60-75%.
Seperti halnya tumbuhan lain, jamur tiram
juga membutuhkan nutrisi terutama berupa sumber karbon, nitrogen,
vitamin, dan mineral. Sumber karbon berupa senyawa pektin, hemiselulosa,
dan pati. Sumber nitrogen dalam bentuk asam amino, ammonia, dan urea.
Kadar nitrogen harus dalam konsentrasi yang tepat karena kadar yang
berlebihan maupun kekurangan akan mengakibatkan pertumbuhan terhambat.
Kebutuhan akan vitamin dapat terpenuhi melalui penambahan biji-bijian
atau dedak. Sedangkan mineral pada dasarnya sudah dapat dipenuhi dari
air dan media dasar itu sendiri.
Cahaya
Pada umumnya jamur memerlukan cahaya pada
fase pertumbuhan tubuh buah terutama pada saat perangsangan
terbentuknya tubuh buah (akhir fase vegetatif) sedangkan fase
pertumbuhan vegetatif miselium diperlukan kondisi gelap. Cahaya yang
diperlukan dapat diperoleh baik dari cahaya matahari maupun dari cahaya
lampu. Intensitas cahaya yang dianggap cukup apabila dalam ruangan kita
dapat membaca koran dengan jarak satu lengan antara koran dan mata.
Media tumbuh jamur tiram sebagaimana
halnya jamur kayu lainnya berupa bahan yang mengandung lignin dan
selulosa yang umumnya terdapat pada tumbuhan berkayu. Secara alami jamur
tiram biasa tumbuh pada batang kayu yang telah mati. Untuk memudahkan
proses budidaya dan menurunkan biaya produksi biasanya produsen
menggunakan media alternatif seperti jerami padi, ampas tebu, sisa
kertas, kulit kacang, dan yang paling banyak digunakan yaitu serbuk
gergajian.
Pemilihan bahan media ini tentunya
berdasarkan tingkat efisiensi, harga yang murah, mudah diperoleh, dan
hasil produksinya optimal. Selain bahan tersebut perlu ditambahkan pula
bahan lain seperti dedak, kapur, dan pupuk.
SARANA DAN PRASARANA
Sebagai langkal awal disarankan mencoba
dalam skala kecil. Mengenai peralatan dapat menggunakan peralatan yang
sangat sederhana, misalnya drum untuk pasteurisasi/pengukusan dapat
membeli drum bekas yang harganya lebih murah. Cangkul, sekop, dan ember
dapat diusahakan sendiri. Pada prinsipnya dengan modal kecil pun dapat
memulai berkebun jamur tiram asalkan memiliki kemauan dan niat yang
kuat.
Perlengkapan yang diperlukan antara lain:
- Mesin produksi (steamer)
- Semprotan
- Plastic polypropylene,
- Cincin bambu, kapas, dan karet gelang
- Cangkul, sekop, dan ember plastic
- sendok bibit
- botol
- Thermo-higrometer
Rumah jamur perlu dibangun dilokasi yang
memenuhi syarat kelembapan dan suhu udara lingkungan. Rumah jamur
sebaiknya dibuat dari bahan bahan yang sederhana untuk menghemat biaya.
Rumah jamur sederhana dapat dibuat dari kerangka bambu dengan
menggunakan atap daun rumbia, anyaman bambu atau anyaman jerami padi. Di
dalamnya dibuat rak-rak yang disekat-sekat untuk meletakkan baglog.
Tinggi rak dibuat sedemikian rupa sesuai kapasitas bag log yang
diinginkan bisa dibuat 3 hingga 6 tingkat.