Halaman

JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT PADA JAMUR TIRAM SERTA METODE PENCEGAHANNYA

0 komentar



JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT PADA JAMUR TIRAM SERTA METODE PENCEGAHANNYA

Penyakit dan hama sering timbul karena kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan penanganan produksi salah satunya proses pemeliharaan. Hal tersebut menimbulkan pekerjaan baru karena penyakit dan hama yang menyerang harus segera ditangani. Bagi sebagian orang, cara yang paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan fungisida, insektisida dan bahan kimia lainnya. Namun, penggunaan bahan-bahan kimia ternyata menimbulkan permasalahan baru, tanaman dalam hal ini jamur tiram menjadi tercemar bahan kimia dan tidak sehat untuk dikonsumsi sehingga dapat menurunkan harga jual. Cara yang paling tepat untuk mengatasi penyakit dan hama adalah dengan metode pencegahan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati..
Sebelum memahami hal-hal apa saja yang diperlukan dalam pencegahan, terlebih dahulu diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana penyakit dan hama dapat menyebar. Ada 5 cara/media utama yang dapat menyebabkan timbulnya hama dan penyakit :

1. Udara
2. Air
3. Tanah
4. Manusia
5. Bibit

Hama dan penyakit seperti spora jamur pengkontaminasi, bakteri pengganggu, ataupun virus dapat menyebar dengan mudah melalui aliran udara. Bahkan hama serangga dapat menyebar dengan cara terbang melawan aliran udara. Demikian pula dengan air, tanah, manusia, dan bibit dapat membawa sumber penyakit yang sama seperti udara.
Pengetahuan mengenai sumber timbulnya hama dan penyakit merupakan bagian penting dalam proses pencegahan. Oleh karena itu, kunci pencegahan timbulnya berbagai macam penyakit dan hama adalah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi.
Ada 5 poin yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan:

1. Kelancaran sirkulasi udara
2. Kebersihan air
3. Pasteurisasi yang sempurna dan steril
4. Kebersihan pekerja
5. Kebersihan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar kumbung

Jenis-jenis hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram diantaranya serangga, laba-laba, cacing, siput, rayap, jamur parasit dan saprofit, serta bakteri dan virus. Berikut cara pencegahannya :

Pencegahan Hama

1. Serangga
Lalat dan nyamuk merupakan serangga yang banyak terdapat dalam kumbung yang tidak dipelihara dengan baik. Serangga biasanya masuk bersamaan dengan keluar masuknya pekerja, melalui ventilasi, atau melalui lubang-lubang kecil yang tidak terdeteksi. Kondisi yang lembab ditambah dengan aroma substrat/media log sangat disukai serangga-serangga ini yang akhirnya berkembang biak di dalam kumbung. Serangga akan meletakkan telur-telurnya pada media baglog. Setelah menetas, larva-larva yang tumbuh akan memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram sehingga batang jamur tiram berlubang-lubang dan pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi terganggu (keriput). Setelah memasuki fase dewasa aktif (terbang) Serangga akan berpindah ke media log jamur yang masih sehat dan berkembang biak. Demikian seterusnya sehingga dalam periode tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Selain itu, serangga juga biasa berperan sebagai vektor/pembawa  penyakit/virus yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Beberapa jenis serangga yang dapat menularkan hama-penyakit pada kumbung jamur diantaranya
  • Licoriella spp
lycoriella auripila
  • Megaselia spp
megaselia
  • Lepidocyrtus spp
lepydocertus

Pencegahan terhadap serangan – serangga ini dapat dilakukan dengan cara memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi dan memasang plastik bening pada bagian luar pintu untuk membiaskan cahaya sehingga serangga cenderung menghindar dan menjauh dari kumbung. Bila upaya ini masih kurang, maka dapat dilakukan upaya pengendalian serangga dengan cara memasang perangkap serangga di dalam kumbung berupa lem yang dioleskan secara merata pada lembaran kertas/plastik berwarna kuning.
2. Laba-laba
Laba-laba dapat memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram. Selain itu, laba-laba juga dapat menyebarkan spora jamur pengganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan menebarkan serbuk kapur pada permukaan lantai dan dinding kumbung. Jika terdapat sarang laba-laba (biasanya terdapat di sela-sela baglog) maka harus segera dimusnahkan.
3. Cacing
Hama cacing ini biasanya memakan miselium sehingga dapat mengakibatkan jamur tidak tumbuh sama sekali/gagal tumbuh. Hama cacing sangat kecil (±1 mm) dan dapat berkembang biak dengan cepat. Pencegahan hama cacing dapat dilakukan melakukan proses sterilisasi dengan sempurna sehingga telur-telur cacing mati.
4. Siput
Ruang kumbung yang tidak bersih dan  lantai kumbung yang kotor dan becek seringkali mengundang kedatangan siput. Siput akan memakan tubuh buah jamur tiram yang baru tumbuh sehingga pertumbuhan jamur tiram menjadi tidak optimal/rusak. Salah satu cara alami untuk mencegah ataupun mengatasi serangan siput ialah dengan menyemprot  lantai kumbung dan rak dengan ekstrak jarak pagar.
5. Rayap
Mendeteksi kehadiran rayap relatif sulit dilakukan. Biasanya kita baru menyadari kehadiran rayap setelah melihat kerusakan yang ditimbulkannya. Rayap memakan zat yang terkandung di dalam kayu yaitu selulosa. Zat ini juga terdapat dalam media baglog jamur tiram sehingga kemungkinan kerusakan baglog juga cukup besar. Cara sederhana ialah dengan menyemprotkan zat kimia anti rayap. Cara alami yang bisa diupayakan yaitu dengan menggunakan ekstrak sereh yang disemprotkan ke bagian tanah atau bagian kumbung yang terkena serangan.

Pencegahan Penyakit
Penyakit pada jamur tiram biasanya disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri ataupun virus. Jamur tiram atau baglog yang terserang penyakit biasanya ditandai dengan timbulnya noda-noda berwarna, berlendir, atau kerusakan fisik tubuh buah jamur tiram sehingga tidak dapat dipanen. Secara umum, timbulnya penyakit pada jamur ini disebabkan karena kurang sterilnya proses produksi mulai dari pembibitan hingga inkubasi.
Beberapa jenis penyakit yang umum terdapat pada jamur tiram diantaranya :
1. Trichoderma spp
Trichoderma dapat menyebar melalui udara atau terbawa oleh pekerja. Ciri-ciri kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik bintik atau noda hijau pada media baglog jamur tiram sehingga pertumbuhan miselium jamur tiram menjadi terhambat. Trichoderma biasanya banyak terdapat pada media log jamur yang telah mati atau pada permukaan tanah. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan segera membuang media log jamur tiram yang telah terkontaminasi. Sedangkan pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi/desinfektasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan untuk perawatan kumbung.
2. Mucor spp.
Kontaminasi Mucor ditandai dengan timbulnya noda hitam pada permukaan media baglog. Kontaminasi ini menyebabkan adanya persaingan pertumbuhan Mucor dengan miselium jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan mengatur /menurunkan suhu ruangan dengan membuka dan mengatur sirkulasi udara.
3. Neurospora spp
Neurospora dapat menghambat pertumbuhan miselium dan tubuh buah. Neurospora menimbulkan tepung “orange” pada permukaan kapas penyumbat baglog. Pencegahan dilakukan dengan melakukan sterilisasi media baglog dengan sempurna dan mengurangi jumlah susunan baglog jamur tiram.
4. Penicillium spp
Kontaminasi Penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna coklat /merah tua. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan ruang inkubasi. Sedangkan untuk mengatasi agar serangan Penicillium tidak menyebar adalah dengan membuang media baglog yang terkontaminasi.